[PPKS]—10/01/2024—Pada hari Rabu, 10 Januari 2024, Tim Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Politeknik Al Islam Bandung (PAIB) menggelar rapat perdana di ruang rapat mulai pukul 09.30 hingga 11.30 WIB. Rapat ini dihadiri oleh anggota tim yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan pihak terkait, dengan agenda utama membahas pembagian tugas dan merumuskan rencana program kerja untuk mengatasi dan mencegah kekerasan seksual di lingkungan PAIB.

Ketua Tim Satgas PPKS, Silmi Kapatan, memimpin rapat ini dengan memberikan pengantar tentang urgensi langkah-langkah preventif dalam menangani kekerasan seksual di kalangan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan PAIB. Silmi juga menyampaikan bahwa rapat perdana ini menjadi tonggak awal bagi upaya serius tim dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan seksual.

Pembahasan dimulai dengan proses pembagian tugas di antara anggota tim, dengan tujuan memaksimalkan potensi dan keahlian masing-masing anggota dalam penanganan kasus dan program pencegahan. Setiap anggota tim diberikan kesempatan untuk berbagi ide dan pengalaman dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.

Selanjutnya, rapat fokus membahas rencana program kerja Tim Satgas PPKS. Program kerja tersebut mencakup berbagai kegiatan pencegahan, edukasi, sosialisasi, dan penanganan kasus kekerasan seksual. Anggota tim memberikan kontribusi positif melalui diskusi yang membangun, mengevaluasi setiap aspek program, dan menyusun langkah-langkah strategis untuk implementasi.

Pada kesempatan yang sama, Leni Herfiyanti, S.S.T, M.M., M.O.S. selaku Sekretaris Tim Satgas PPKS menyatakan, “Tim Satgas PPKS memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan mendukung bagi semua civitas academica PAIB. Melalui rapat perdana ini, kami berkomitmen untuk menyusun program kerja yang efektif guna melibatkan seluruh komunitas kampus dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual.”

Rapat perdana Tim Satgas PPKS PAIB ini ditutup dengan semangat kebersamaan dan tekad kuat untuk menjalankan tugas dengan penuh dedikasi. Harapannya, melalui langkah-langkah preventif dan penanganan yang proaktif, kekerasan seksual dapat diminimalkan, menciptakan lingkungan kampus yang aman, adil, dan inklusif bagi seluruh civitas academica PAIB.* (SK)