[KEMAHASISWAAN]—18/12/2023—Suasana khidmat menyelimuti Kuliah ‘Am Pesantren Tafaqquh Fiddin Politeknik Al Islam Bandung (PAIB) yang digelar pada Sabtu (16/12/2023) lalu. Dimulai pukul 08.00 WIB dan berlangsung hingga 14.15 WIB, kegiatan ini mengajak para mahasiswa baru PAIB menyelami makna hidup dan keimanan dalam Islam.
Empat materi utama disajikan dalam Kuliah ‘Am ini, masing-masing dikemas dengan pembahasan mendalam dan relevan dengan kehidupan mahasiswa.
Pendalaman Visi dan Misi Hidup serta Potensi Manusia
Materi pertama diisi oleh Ustadz Riyan Nuryadin, M.Pd.I., yang mengangkat tema “Visi Hidup”. Menggali pemahaman tentang hakikat keberadaan manusia, materi ini mengajak mahasiswa merenungkan visi dan misi hidup mereka. Melalui pembahasan mengenai potensi dasar manusia serta refleksi diri dan kasus-kasus nyata, Ustadz Riyan mengajak mahasiswa merumuskan tujuan hidup yang bermakna dan sesuai dengan ajaran Islam.
Menguak Konsep Keimanan dan Tauhid
Dr. Syarif Hidayat selanjutnya membahas tema “Tauhid”, pilar utama keyakinan umat Islam. Dimulai dengan fitrah beragama pada manusia, materi ini menjabarkan konsep dasar keimanan dalam Islam. Makna syahadat, rukun syahadat, syarat dan konsekuensinya, serta faktor-faktor yang dapat meneguhkan keimanan dan ketauhidan diulas tuntas oleh Dr. Syarif. Pemahaman yang kuat tentang Tauhid diharapkan menjadi landasan kokoh bagi mahasiswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Hakikat Ibadah: Makna dan Implementasi
Ustadz Ginanjar Nugraha, M.Sy., dalam materinya berjudul “Ibadah” mengajak mahasiswa menyelami hakikat ibadah dalam perspektif Islam. Shalat, zakat, puasa, dan haji tidak hanya dipahami sebagai ritual semata, melainkan sebagai wujud pengabdian kepada Allah Swt. dan cerminan ketakwaan diri. Melalui kasus-kasus yang dibahas, mahasiswa diajak merenungkan implementasi ibadah yang benar dalam kehidupan mereka.
Membumikan Akhlak Islam dalam Kehidupan Mahasiswa
Ustadz Rizki Abdurahman, M.Pd., menutup rangkaian Kuliah ‘Am dengan materi “Akhlak”. Menggali konsep akhlak dalam Islam, materi ini menyoroti pentingnya akhlak dalam menuntut ilmu, berkeluarga, dan kehidupan sosial. Kewajiban menutup aurat dan adab pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram pun dibahas secara komprehensif, relevan dengan tantangan yang dihadapi mahasiswa sehari-hari.
Kuliah ‘Am Pesantren Tafaqquh Fiddin PAIB tidak hanya menyajikan teori, tetapi juga mendorong refleksi diri dan implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan mahasiswa. Peserta tidak hanya disuguhi ilmu, tetapi juga diajak merenungkan tujuan hidup, menguatkan keimanan, dan membumikan akhlak mulia dalam keseharian.
Kegiatan ini diharapkan menjadi bekal berharga bagi mahasiswa baru PAIB dalam mengejar ilmu dan membangun jati diri sebagai muslim yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Suasana khidmat dan antusiasme peserta selama Kuliah ‘Am menjadi sinyal bahwa para mahasiswa baru PAIB haus akan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam yang relevan dengan kehidupan mereka.* (SK)