Politeknik Al Islam Bandung (PAIB) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka pengembangan dan pengadaan alat penunjang Teaching Factory (TeFa) pada hari Rabu, tanggal 24 April 2024. Acara ini merupakan bagian dari implementasi program hibah Competitive Fund 2024 yang diperoleh oleh PAIB, khususnya untuk program studi Terapi Wicara.
Dalam sambutannya, Direktur PAIB, Dr. Hj. Sri Djatnika SA., SE., M.Si, menyampaikan kebahagiaannya atas hibah tersebut, khususnya untuk Program Studi (Prodi) Terapi Wicara, yang merupakan prodi langka dengan hanya 4 keberadaannya di Indonesia. Diharapkan kerjasama ini dapat menghasilkan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan di bidang terapi wicara.
Pengantar FGD disampaikan oleh dr. Nono Rustono, A.Md.MP., M.Kes, yang menjelaskan bahwa hibah ini harus dipenuhi dengan luaran yang telah disepakati dengan Dirjen Vokasi. Pengadaan dan pengembangan alat penunjang TeFa menjadi fokus utama dalam pelaksanaan hibah ini, dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri.
Tetty Ekasari, A.Md.TW., S.Pd., M.Pd., Ketua Prodi Terapi Wicara, memberikan penjelasan tentang alat penunjang yang akan dikembangkan, sementara Agus Rahmat, S.Pd. M.MPd., dari SMKN 14 Bandung, dan Cahyari dari PUDAK Scientific turut memberikan pemaparan terkait kerjasama dan potensi pengembangan alat penunjang TeFa.
Diskusi yang dilakukan antara para pemangku kepentingan menghasilkan berbagai wawasan dan masukan konstruktif terkait pengembangan dan pengadaan alat penunjang. Rencana kerjasama antara PAIB dengan SMKN 14 dalam pengembangan alat penunjang TeFa serta potensi kerjasama dengan PUDAK Scientific dalam pengadaan alat laboratorium Terapi Wicara menjadi sorotan utama.
Melalui FGD ini, PAIB berupaya untuk terus mengembangkan TeFa sebagai model pembelajaran yang responsif terhadap kebutuhan industri dan masyarakat. Diharapkan hasil dari FGD ini dapat menjadi langkah awal menuju inovasi yang lebih solutif dalam bidang terapi wicara dan pendidikan vokasi secara keseluruhan.
Dengan adanya upaya kolaboratif ini, diharapkan PAIB dapat terus menjadi lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja, khususnya dalam bidang terapi wicara yang semakin diakui keberadaannya dalam masyarakat.