Politeknik Al Islam Bandung sukses menggelar seminar dan workshop berjudul “Penatalaksanaan Terapi Wicara Terhadap Speech Disorder pada Kasus Pediatri dan Geriatri” pada tanggal 21-22 Mei 2024 di Hotel Savoy Homann, Bandung. Acara ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan profesional dalam bidang terapi wicara, serta memberikan wawasan mendalam mengenai penanganan gangguan bahasa dan/atau bicara. Acara dilaksanakan secara hybrid, diikuti oleh puluhan peserta online dan offline, terdiri dari dosen terapi wicara, clinical instructor, terapis wicara, serta mahasiswa.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Task Force Competitive Fund Tahun 2024, dr. Nono Rustono, A.Md.MP., M.Kes, dan Direktur Politeknik Al Islam Bandung, Dr. Hj. Sri Djatnika SA, SE., M.Si. Mereka menekankan pentingnya pengembangan kompetensi di bidang terapi wicara untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

Seminar menampilkan pemaparan materi dari dua narasumber yang kompeten di bidangnya. Ibu Hikmatun Sadi’ah, A.Md.TW., M.Pd dari Akademi Terapi Wicara Jakarta, membahas penatalaksanaan terapi wicara pada kasus pediatri. Sesi ini diikuti dengan tanya jawab yang interaktif. Bapak Hafidz Triantoro Aji Pratomo, SST.TW., MPH dari Politekkes Kemenkes Surakarta, memaparkan penatalaksanaan terapi wicara pada kasus geriatri, yang juga diikuti dengan sesi tanya jawab yang mendalam.

Pada workshop hari kedua, Ibu Tetty Ekasari, A.Md.TW., M.Pd., MCE dari Politeknik Al Islam Bandung mensosialisasikan inovasi metode dan alat terapi wicara yang dikembangkannya, yaitu Vi-Kn Verbal Method. Alat yang digunakan dalam metode ini meliputi Smart Box, Magnetic Standing Board, dan Flash Card. Para peserta mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan metode tersebut secara langsung.

Seminar dan workshop ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan profesional terapis wicara. Dengan ilmu dan keterampilan baru yang diperoleh, para peserta juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan terapi wicara di berbagai setting klinis, baik untuk pasien pediatri maupun geriatri. Acara ini tidak hanya memperkaya pengetahuan peserta, tetapi juga membuka peluang untuk networking dengan sesama praktisi, akademisi, dan pelaku industri kesehatan, sehingga dapat memperkuat kolaborasi di masa depan.

Politeknik Al Islam Bandung berharap acara ini dapat terus diselenggarakan secara rutin untuk mendukung peningkatan kompetensi para terapis wicara di Indonesia dan memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan di bidang terapi wicara.